Kesuksesan pembangunan pariwisata dinilai bukan dari sekadar kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan domestik.
Kesuksesan pembangunan pariwisata dinilai bukan dari sekadar kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan domestik. "Keberhasilan pariwisata tidak hanya diukur dari jumlah wisatawan yang datang tetapi juga seberapa besar keterlibatan masyarakat," kata Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Hubungan Antarlembaga, Thamrin B. Bachri, di Jakarta, Rabu.
Thamrin yang segera melepaskan jabatannya karena purnatugas berpesan kepada penerusnya untuk melanjutkan pembangunan pariwisata melalui harmonisasi memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif pembangunan pariwisata. Menurutnya, jangan sampai pariwisata maju tanpa partisipasi masyarakat. "Keduanya harus seimbang, sebab pembangunan pariwisata itu mutlak memerlukan kesiapan masyarakat," katanya. Ia berpendapat, pariwisata tidak berarti sekadar menjadikan promosi sebagai hal terpenting melainkan upaya pembangunan destinasi yang juga harus diprioritaskan. "Jangan upaya promosi hanya menguntungkan beberapa destinasi yang sudah eksis saja," katanya.
Ke depan, ia berpesan agar pemerintah mengembangkan destinasi-destinasi baru yang potensial misalnya Toba dan destinasi yang berkarakter lokal misalnya wisata bahari. Dengan begitu, kata Thamrin, sukses pariwisata dapat memberikan manfaat secara merata kepada masyarakat. Ia menambahkan, dunia pariwisata tanah air juga menghadapi persoalan berupa lemahnya elemen-elemen dasar pariwisata, yakni keteraturan, kebersihan, dan kenyamanan destinasi. "Pemerintah harus memperbaiki elemen-elemen dasar pariwisata karena ini menjadi persoalan menyeluruh destinasi kita. Sebab betapapun menariknya sebuah produk tapi kalau tidak bersih, tidak teratur, dan tidak nyaman maka tidak akan laku dipasarkan," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai perlu keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat termasuk menyelenggarakan program terpadu antar-departemen untuk membangun pariwisata yang bermanfaat secara adil dan merata.
Sumber: Antara ~ FINROLL News
Kesuksesan pembangunan pariwisata dinilai bukan dari sekadar kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan pergerakan wisatawan domestik. "Keberhasilan pariwisata tidak hanya diukur dari jumlah wisatawan yang datang tetapi juga seberapa besar keterlibatan masyarakat," kata Staf Ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Bidang Hubungan Antarlembaga, Thamrin B. Bachri, di Jakarta, Rabu.
Thamrin yang segera melepaskan jabatannya karena purnatugas berpesan kepada penerusnya untuk melanjutkan pembangunan pariwisata melalui harmonisasi memaksimalkan dampak positif dan meminimalisir dampak negatif pembangunan pariwisata. Menurutnya, jangan sampai pariwisata maju tanpa partisipasi masyarakat. "Keduanya harus seimbang, sebab pembangunan pariwisata itu mutlak memerlukan kesiapan masyarakat," katanya. Ia berpendapat, pariwisata tidak berarti sekadar menjadikan promosi sebagai hal terpenting melainkan upaya pembangunan destinasi yang juga harus diprioritaskan. "Jangan upaya promosi hanya menguntungkan beberapa destinasi yang sudah eksis saja," katanya.
Ke depan, ia berpesan agar pemerintah mengembangkan destinasi-destinasi baru yang potensial misalnya Toba dan destinasi yang berkarakter lokal misalnya wisata bahari. Dengan begitu, kata Thamrin, sukses pariwisata dapat memberikan manfaat secara merata kepada masyarakat. Ia menambahkan, dunia pariwisata tanah air juga menghadapi persoalan berupa lemahnya elemen-elemen dasar pariwisata, yakni keteraturan, kebersihan, dan kenyamanan destinasi. "Pemerintah harus memperbaiki elemen-elemen dasar pariwisata karena ini menjadi persoalan menyeluruh destinasi kita. Sebab betapapun menariknya sebuah produk tapi kalau tidak bersih, tidak teratur, dan tidak nyaman maka tidak akan laku dipasarkan," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai perlu keterlibatan dan partisipasi aktif masyarakat termasuk menyelenggarakan program terpadu antar-departemen untuk membangun pariwisata yang bermanfaat secara adil dan merata.
Sumber: Antara ~ FINROLL News
0 comments:
Post a Comment